Iko Uwais perkenalkan Uwais Pictures Melalui Produksi Dua Film Pertamanya: “Ikatan Darah” & “Timur”
Setelah lebih dari enam belas tahun berkecimpung di dunia seni peran, Iko Uwais akan memasuki babak baru dalam kariernya.
Aktor laga internasional yangyang namanya melambung setelah membintangi film The Raid (2011) itu, kini meluncurkan rumah produksi sendiri bernama Uwais Pictures.
Di Uwais Pictures, Iko akan menjabat sebagai Chairman. Dia turut menggandeng beberapa kolaborator lamanya untuk turut membangun rumah produksi anyar ini bersama-sama, seperti Ryan Santoso sebagai Chief Executive Producer.
Kemudian, nama-nama lama seperti Yentonius Jerriol Ho hingga Adamy Nurdin juga turut bergabung. Bisa dibilang, Uwais Pictures adalah bentuk transformasi besar-besaran dari Uwais Team, sebuah grup yang mulanya dibentuk sebagai tim koreografi fighting saja.
Iko Uwais mengatakan keputusan membuat rumah produksi sendiri berawal dari satu keresahan sederhana. Dia ingin genre aksi, khususnya yang berkaitan dengan seni bela diri dalam negeri, bisa lebih mempunyai tempat di industri perfilman Tanah Air.
Menurutnya, saat ini belum terlalu banyak rumah produksi yang punya fokus khusus pada seni bela diri di Indonesia. Di sisi lain, genre aksi belum terlalu masif diproduksi. Jika ada, kerap kali hanya keluar sebatas bumbu belaka. Dan lewat Uwais Pictures, dirinya ingin mengenalkan wajah bela diri Indonesia secara lebih dalam lewat genre aksi. Menurutnya, potensi genre ini berkembang di Indonesia sangatlah besar.
“Uwais Pictures didirikan karena kami ingin memproduksi film action yang berkualitas. Action bukan hanya sekadar menjadi bumbunya, tetapi juga menjadi core dari filmnya,” ujar Iko kepada Hypeabis.id.
Dengan support system yang ada di rumah produksinya, Iko percaya film aksi yang diproduksinya akan memberi dampak besar, terutama dengan memperkenalkan budaya bela diri asal Indonesia, salah satunya pencak silat.
Uwais Pictures menandai babak baru dalam karier Iko Uwais, yang telah mendapatkan pujian dari dunia internasional dengan kemampuan seni bela diri dan aktingnya. Iko mengatakan rumah produksi ini akan menjadi wahana baru baginya menumpahkan ide-ide liar yang selama ini belum tereksekusi.
Menurutnya, Uwais Pictures seperti arena bermain, sebuah tempat yang menuntun kreativitasnya diuji. Dirinya mengatakan visinya membuat PH baru ini ialah untuk mendobrak batasan dan menciptakan film yang inovatif.
“Fokus saya di sini akan secara spesifik ke action. Sejauh ini, belum ada kepikiran yang lain sih. Walau tidak menutup kemungkinan akan ada kolaborasi,” ungkapnya.
Menurutnya, eksplorasi yang lebih dalam di rumah produksinya memang akan ke arah laga. Pihaknya akan meramu film-film yang mengedepankan action fight yang kuat, hand combat, hingga martial art.
Kendati demikian, Iko menyebut genre laga sebenarnya punya sifat yang cukup lentur. Dia bisa masuk ke dalam genre drama, romansa, komedi, dan sebagainya. Hanya saja, jika akan mengarah ke sana, Iko memilih untuk menjalin koproduksi.
Hal ini dirasa penting olehnya. Sebab, Iko merasa komedi maupun romansa bukanlah bidang yang dikuasai olehnya. Untuk alasan itu, dia perlu partner lain agar proses eksekusinya pun bisa menjadi lebih matang.
Saat ini, Uwais Pictures telah menyelesaikan produksi dua film layar lebar pertamanya, Ikatan Darah dan Timur pada 2024. Melalui dua film tersebut, Iko Uwais dan Uwais Pictures siap untuk meneruskan kesuksesan secara global setelah The Raid: Redemption (2011), The Raid 2 (2014), dan The Night Comes for Us (2018).